Senin, 24 Oktober 2016

Mengintip Budidaya Mutiara Laut Lombok

Mengintip Budidaya Mutiara Laut Lombok


Proses budidaya mutiara laut dari sejak pembenihan hingga panen memakan waktu hingga empat tahun.
Pembudidayaan mutiara di Desa Teluk Nara, Pemenang, Lombok Utara. (Riza Fathono/Kompas)
Mutiara air laut menjadi salah satu kekayaan komoditas khas Lombok, Nusa Tenggara Barat, yang dikenal hingga luar negeri. Jenis kerang yang banyak dibudidayakan di pulau ini adalah spesies Pinctada maxima atau biasa dikenal sebagai ratu mutiara.
Proses pemeliharaan dimulai sejak larva kerang yang dipelihara di tangki dengan daya tampung lima ton air laut berisi sekitar sembilan juta larva kerang hingga berumur tiga minggu. Proses pemeliharaan di ruang tertutup ini dilakukan sangat hati-hati, bahkan pakan larva berupa plankton pun dimonitor secara detail kualitasnya.
Setelah berumur tiga minggu larva dipindahkan ke tangki lain dan baru siap dipelihara di air laut setelah mencapai ukuran diameter 1 mm ke atas atau 40 hari. Kerang berumur dua tahun baru siap menjalani proses insersi (pemasangan) inti nukleus (bibit mutiara), dengan nukleus yang berasal dari mutiara kerang air tawar dari Sungai Mississippi, Amerika Serikat.
Setiap proses insersi membutuhkan satu donor kerang untuk diambilmantle tissue (organ lunak kerang mutiara) untuk ditanam menyelimuti nukleus yang akan menentukan warna mutiara yang akan dipanen. Setelah tiga bulan kemudian, kerang dipindai dengan sinar X untuk menyeleksi ukuran mutiara yang dikehendaki.
Sebulan sekali cangkang mutiara dibersihkan di atas bagang yang mengapung di pesisir pantai untuk menghindari gangguan berupa cacing, hama, dan kotoran yang akan memengaruhi pertumbuhan kerang dan hasil mutiara. Setelah itu baru dikembalikan lagi ke tempat bagang lain di tengah laut di kawasan Lombok Timur.
Proses panjang inilah yang membuat mutiara air laut mahal, tentu selain karena keindahannya.Fase budidaya mulai dari pembenihan sampai bisa dipanen pertama kali membutuhkan waktu hingga empat tahun. Dalam satu kerang mutiara pun hanya terdapat 1-2 butir mutiara.

Setelah panen pertama, kerang mutiara air laut baru bisa dipanen dua tahun kemudian, hingga 2-3 kali dipanen. Kondisi perairan laut secara fisik dan kimia juga berpengaruh besar terhadap susunan dan kelimpahan organisme di dalam air, termasuk bagi kehidupan kerang mutiara.
Karena prosesnya yang lama, kompleks, padat modal, dan membutuhkan teknologi tinggi dalam budidaya kerang mutiara, tidak banyak pelaku industri mutiara di Lombok yang bertahan. Selain karena krisis ekonomi juga karena serbuan mutiara air tawar dari Tiongkok yang lebih murah dengan kualitas yang semakin mirip dengan mutiara laut. Dari semula sebanyak 39 pengusaha, kini tinggal 6 hingga 8 pengusaha yang masih bertahan di Lombok. Sebagian pengusaha dapat bertahan karena memiliki jaringan pemasaran di luar negeri.
Salah satu pelaku industri mutiara yang saat ini masih eksis yang terletak di Kelurahan Malaka, Desa Teluk Nara, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, membuka ruang pajang (showroom)dan tur edukasi tentang mutiara.
Kejelian perusahaan asing dari Australia ini untuk menggabungkan industri mutiara dan wisata edukasi patut ditiru oleh pelaku industri lokal. Serombongan turis asing dalam grup besar dan kecil terlihat menikmati tur tersebut pada akhir Maret lalu. Dari wisata mutiara di tempat ini, wisatawan asing dan domestik Lombok dapat mengetahui seluk-beluk budidaya mutiara alam sekaligus berbelanja.
(Riza Fathoni/Harian Kompas)

Cara merawat mutiara

*RUMAH MUTIARA KASIH TIPS SEDERHANA MERAWAT MUTIARA NIH*
Wanita mana yang tidak suka dengan mutiara?

Perhiasan satu ini membuat wanita tampak elegan dan glamor. Agar kondisi mutiara tetap baik, maka perawatannya harus tepat. Berikut cara merawat mutiara:

1. Gunakan mutiara di akhir Mutiara adalah sebuah permata organik terdiri dari kalsium karbonat yang membuat mereka lebih rentan terhadap bahan kimia yang ditemukan dalam kosmetik, hair spray dan parfum. Maka dari itu gunakan mutiara setelah Anda berdandan. Dan segera lepas mutiara jika sudah tidak terpakai.

2. Bersihkan Mutiara kotor dapat dibersihkan dengan sabun lembut dan larutan air. Jangan membersihkan mutiara dengan solusi yang mengandung amonia atau deterjen yang keras. Jangan gosok mutiara dengan kain kasar karena dapat meninggalkan bekas di mutiara tersebut.

3. Menyimpan dengan baik Mutiara harus disimpan terpisah dari perhiasan lain karena permukaan yang lembut sehingga bisa tergores oleh permata lainnya. Sebuah tas sutra, beludru atau berbahan kayu adalah tempat yang pas untuk menyimpan mutiara.

4. Cuci Banyak pemilik mutiara yang mencucikan mutiaranya setahun sekali pada profesional. Namun Anda sendiri bisa mencucinya dengan mencelupkan dalam larutan sabun yang ringan. Bilas sampai bersih dengan air bersih, kemudian keringkan dengan handuk dan sedikitnya selama 24 jam.

5. Batasi penggunaan mutiara Jangan gunakan mutiara berharga anda setiap waktu.Bisa saja Anda lalai kemudian menyebabkan mutiara tergores. Jaga baik-baik mutiara Anda karena perhiasan tersebut bisa membuat penampilan Anda makin berkelas.